Diberdayakan oleh Blogger.

Clock

About Me

Foto Saya
Reyhan Sofyan
Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Mulawarman yang sedang berusaha lulus kuliah. Hobi : selalu lapar. Cita2 : selalu kenyang.
Lihat profil lengkapku

Sabtu, 08 Desember 2012

The band of brotherhood

“Cepat banget udah tua aja kamu han”
Celetuk agit.

“Masa mau kecil terus”

Jawabku seadanya sambil mikir dalem banget.

Agit adalah satu dari lima anggota geng ga jelasku saat sekolah dasar. Dulu saat sekolah dasar dia yang badannya paling gede di antara kami berlima. Sementara…. aku saat sekolah dasar? Oke aku yang paling mirip kecebong saat masih sekolah dasar.
 

Saat kelas empat sekolah dasar aku punya empat sahabat karib, geng, komunitas, ikatan persaudaraan, kumpulan pecinta pria atau apapun sebutannya bebas deh. Kami sering melakukan banyak petualangan bersama, keliling desa naik sepeda, berenang di pelabuhan, manjat pohon di kebun orang, manen hasil kebun orang, makan buah kebun orang dll (ok jangan di tiru). Dan yang terkeren kalau aku ingat-ingat adalah kami suka sama satu cewe yang sama. Perfect.

Karena ini ceritanya bakal panjang, sebelumnya ada pengenalan tokoh dulu nih:

1. Agit

Badannya paling gede, jago main kelereng, ga jago manjat, ga jago main petak umpet, susah di bedain antara manusia atau lumpur hidup berjalan. Tapi paling ramah ke semua orang.

2. Randi

Kurus, tinggi, nerd, hobi dengan segala sesuatu yg ga jelas, kurang jago dalam olahraga, kalo mancing di pelabuhan dianya yg keseret ikan. Pinter berhitung.

3. Rahmat
Tipe humble, kriting, kalem, agak pendiam, kadang diamnya mirip seperti Patrick star, kalau mikir lama banget. Tapi tekun dan rajin.

4. Yopi

Tukang kelai, asep banget (anak sepeda banget), paling sering jatuh dari sepeda, ga pinter membaca situasi, paling jarang make otaknya. Paling setia kawan tapi.

5. Gue

Paling stabil nakalnya, paling tukang tidur, ga jago berenang, kalau mancing sering ketiduran, paling suka ngatur kapan dan kemana jalannya . Selalu yang paling depan kalau mau kemana aja.

Oke lanjut ke cerita, saat itu kami berlima masih polos-polosnya dan imut-imutnya.

Kami belum kenal apa itu cinta fitri season 1, cinta fitri season 2, hingga cinta fitri season 6. Kami sungguh beruntung fyuhh. Yang kami tau saat itu adalah seorang cowok yang dalam tanda kutip “keren”, harus di kelilingi oleh cewek-cewek. Dalam imajinasiku sendiri cowok yang keren itu tiap dia lewat di hadapan semua cewek yang ngeliat dia pipinya bakal jadi merah, bibirnya bakal berbentuk bibir unyu seperi kucing, lalu angin berhembus dan daun-daun berguguran dari langit. Perfect, keren beudd.

Di kelasku dulu saat sekolah dasar jumlah muridnya sekitar empat puluh orang, dan sudah seperti menjadi tradisi dan takdir yang indah bahwa di setiap kelas pasti ada seorang cewek yang bersinar terang dan menyilaukan hati monyet-monyet pria di sekitarnya. Begitu juga di kelasku, ada seorang cewek yang pinter and cantik sendiri deh di kelas. Namanya indah, dia pusat perhatian dari seluruh monyet-monyet pria di kelas, termasuk empat sahabatku.

Aku sendiri sebenarnya saat itu masih biasa banget, belum ngerti apa-apa, belum ngerti tentang cinta-cintaan deh. Tapi berhubung begitu banyak monyet-monyet yang terlihat bersemangat untuk bisa akrab dengan indah, naluri alam liarku pun muncul, seekor monyet keren and kiyut ga mungkin hanya diam gitu aja saat ada begitu banyak monyet lain sedang mendekati pisang manis itu. *cerita ini makin mirip planet of the apes -_______-

Tapi ada sebuah kejadian yg selalu membuat aku mengurungkan niat untuk akrab dengan indah.

Saat itu hari senin, kami ada dua mata pelajaran yang akan di jalani untuk hari itu, dan salah satunya adalah pelajaran matematika. Guru matematikaku saat sekolah dasar terkenal sangat killer, dia bisa menelan hotdog dalam sekali gigit, dia bisa mematahkan penggaris dengan lidi, dan dia bisa berubah jadi ijo kalau marah. Intinya serem.

Jam pelajaran pertama saat itu telah selesai, setelah istirahat, tak berapa lama bel masuk kemudian kembali berbunyi, aku pun segera masuk kembali ke dalam kelas. Setelah aku duduk di bngku, gue memperhatikan indah yang sedang grasak-grusuk di belakangku, dan ternyata jenggg jenggg *backsound petir membahana* dia ketinggalan bawa buku paket matematika miliknya!

Guru matematik kemudian datang, indah masih grasak grusuk di belakang, karena males ngeliat dia grasak grusuk gue lalu ngelempar buku paket matematika milikku ke meja dia. Fix, indah berenti grasak grusuk, tapi kebingungan sambil natap gue. Guru matematika udah duduk di bangkunya, kemudian mengucapkan salam, lalu tak berapa lama muncullah pertanyaan dari bu guru yang sempat buat darah di otak gue berhenti mengalir “SIAPA YG GA BAWA BUKU PAKET? MAJU KE 

DEPAN!’ ngikkkkkkkkk ngikkkkkk ngikkkkkk suara ambulan langsung terdengar di benakku. Ada beberapa hal yg ga aku perhitungkan saat aku ngasih buku paketku ke indah:
  1. Aku cuma punya satu buku paket
  2. Aku ga tau kalau ‘memberi’ buku paket tersebut akan membuat aku ‘tidak memiliki’ buku paket pegangan untuk diri sendiri
  3. Ada kemungkinan 7/30 guruku sedang mengalami PMS. Dimana pada masa ini kemungkinan aku di gantung di pohon mangga meningkat menjadi 9/20.
Bersambung…. To The band of brotherhood – part 2
separador

3 coment:

Anonim mengatakan...

mirip kecebong? pecinta pria?? wkwk parah banget !

Unknown mengatakan...

ternya bang rehan suka bercrita yak,,,,:D

Reyhan Sofyan mengatakan...

hakhak iya iseng doang :)

Posting Komentar

Followers