Diberdayakan oleh Blogger.

Clock

About Me

Foto Saya
Reyhan Sofyan
Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Mulawarman yang sedang berusaha lulus kuliah. Hobi : selalu lapar. Cita2 : selalu kenyang.
Lihat profil lengkapku

Minggu, 03 Februari 2013

Cinta monyet si monyet begin

Ini adalah seri pertama dari trilogi cinta monyet si monyet.

2009 silam.

Saat itu liburan telah berakhir. Gue sekarang udah kelas 2 SMA. Hari pertama kembali sekolah gue menemukan sesuatu yg berbeda di kelas yang gue tempati. Seorang siswi pindahan baru, namanya any.

Gadis ini berambut hitam panjang sebahu, dengan tinggi sedang, dan memiliki senyum yang bikin meleleh pada pandangan pertama. Any ini adalah adik dari kakaknya, kakak dari adiknya dan anak dari ibu bapaknya, sekaligus anak baru di sekolah ini. Selain parasnya yang sangat cantik, periang, ramah, baik hati dan murah senyum di mata gue. Kadang-kadang any juga senyum-senyum di kelas kalo lagi sendirian, hal ini membuat hati gue merasa terketuk untuk menjadi seorang pahlawan yang selalu siap menemani any di kelas ini. Dan gak jarang gue merasakan ada keanehan yang terjadi dengan tingkah laku any. Apakah any senyum karena mikirin gue? apakah any jatuh cinta sama gue? secara gue adalah pria yang tampan di kelas itu. Oke PD gue kumat. PD itu penting.

Sementara gue sendiri, gue adalah anak dari bapak dan emak gue, sekaligus seorang cowok yang baik hati, suka menolong dan rajin menabung. Oke, ini gak penting banget untuk di bahas. Mending di skip aja. Lanjut cerita.. mungkin gue telah menjadi temen pertama bagi any di sekolah ini. yah.. gue telah berhasil menjadi orang yang pertama mengenal any di sekolah. Sekaligus menjadi pria tampan pertama yang dilihatnya di sekolah. *digampar tukang kebun*
 
Hari itu hari pertama masuk kembali ke sekolah setelah liburan semester. Any tampak kebingungan di lapangan basket, tepatnya di depan kelas gue dan any, gue berpikir sepertinya any tersesat di lapangan basket saat itu dan sudah pastinya any membutuhkan pertolongan dari seorang yang menguasai seluk beluk sekolah ini seperti gue untuk menolongnya. Yah semacam tarzan in the school gitu. Dan tidak bisa dipungkiri lagi bahwa tarzan in the school itu adalah gue. dari kejadian yang gak banget inilah kedekatan gue dan any bermulai dengan begitu indahnya. Hingga begitu najisnya.

Dari dulu emang gue selalu mikir bahwa gue mempunyai bakat untuk menjadi tim SAR karena suka menolong orang lain. gue juga bisa menjadi tim SAR untuk menolong cewek-cewek baru di sekolah ini, terutama cewek yang baru pindah sekolah, yang baru putus dari cowoknya, atau baru gila karena ternyata cowoknya beruk jadi-jadian. Gue gak bisa bohongi segala rasa yang ada di dalam hati gue, gue adalah tarzan pertama yang menjadi korban jatuh cinta pada pandangan pertama. Oh tuhan.. inikah yang dinamakan dengan cinta pada pandangan pertama? Memang banyak yang mengatakan bahwa pria hanya butuh 5 detik untuk menetapkan hati bahwa telah jatuh cinta. Tapi buat seseorang yang gak peduli dengan teori relatifitas dan fisikanya selalu remedi seperti gue, hal ini sangat aneh. Hal yang kurang gue mengerti saat itu adalah kenapa hati gue berasa cenat-cenut tiap ada any, kenapa peluhku menetes setiap ada any, kenapa gue salah tingkah saat ada any. ah, kenapa jadi smash. *jedotin kepala di tembok*

Namun entah mengapa gue menikmatin setiap cenat-cenut yang gue alamin saat itu. Gue mulai terbiasa buat merhatiin any. Dan juga berusaha mulai akrab dengan dia. Saat itu kita lagi berduaan di kantin sudut sekolah, tepatnya deket toilet. kita berdua ngobrol panjang lebar, dan luas banget, kira-kira seluas perasaan gue terhadap any saat itu. Any juga banyak cerita ke gue kenapa dia harus pindah dari sekolah lamanya dan bisa bertemu makhluk asing yang ganteng seperti gue di sekolahnya yang baru ini. Di sekolah any yang lama, any pernah bermasalah dengan wali kelasnya. Ibu lisa, ibu lisa adalah guru muda yang berbakat di sekolah itu, yah dengan ibu lisa inilah any bermasalah. Any pernah mencolok mata wali kelasnya tersebut menggunakan pena secara tidak sengaja, karena saat itu any sedang emosi berat sama ibu lisa, karena ibu lisa ketahuan jalan sama gebetan any waktu itu dan parahnya lagi ibu lisa dan gebetan any tersebut udah jadian seminggu yang lalu. *cerita ini mulai menyimpang*

Karena gue termasuk pria yang penuh empati dan sensitif, rasa terharu gue perlahan mulai muncul di sela-sela any bercerita panjang lebarnya tentang masa lalunya yang suram, dan gue selalu siap menjadi pahlawan kesiangan bagi orang-orang cantik yang bernasib sama seperti any. Gue merelakan sejenak any berbaring di pundak gue, dan gak lupa gue menyumbangkan tangan gue untuk menghapus air matanya yang terus menetes. Entah apa yang ada di otak gue saat itu, gue juga menempelkan wajah gue di atas wajah ayu, mata ayu mulai terpejam, dan bibir kami berdua.... *berhenti membuat cerita ini menyimpang!!*

Keesokan harinya gue bertemu lagi dengan any di kantin, hari ini any terlihat lebih cantik dari hari-hari biasanya. Oh tuhan, gue mengucek-ngucekkan mata gue dengan menggunakan saos secukupnya di kantin itu. gue merasa semakin jatuh hati kepada any, any memang telah membuat mata gue segar kembali, bahkan mulai terasa iritasi hingga gue mesti di larikan ke UGD. Gue suka banget menatap mata any, entah kenapa kedua bola mata itu selalu membuat jantung gue terasa berdetak lebih kencang, darah gue seakan mengalir lebih deras, dan seluruh tubuh gue kejang-kejang. Gue juga gak tau apa yang terjadi di kantin itu, sebenarnya gue jatuh cinta atau lagi epilepsi. Mata any juga mampu membuat gue betah berlama-lama menatapnya, ingin pula rasanya gue mengulang kejadian beberapa hari yang lalu saat kita berdua di kantin ini.

Setelah gue perhatikan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, ternyata any ini juga mempunyai senyum yang lumayan manis di mata gue. Udah gak aneh kalo senyum any yang manis itu mengundang para cowok di sekitarnya merasa terbang melayang-layang di udara dan jatuh lagi ke lantai dengan posisi kepala mendarat lebih awal. Gue tau bahwa virus-virus cinta juga telah menyebar di mata temen-temen gue yang lainnya dalam kelas ini, temen-temen gue juga mulai banyak yang suka dengan any dan ini pertanda buruk bagi gue. (Lagi) Lagi-lagi darah gue terasa mengalir sangat cepat dari ujung kepala, membelok di lengan kiri dan mengalir deras menuju selangkangan dan alhamdulillah berakhir di toilet. *ini tentang diare sumpah*

Gak terasa sudah 5 bulan gue deket dengan any, pergi sekolah bareng, pulangnya pun kita selalu barengan, tapi gue masih belom bisa mengungkapkan semua perasaan yang gue pendam selama ini pada any. karena gue tau any masih belum bisa melupakan mantan gebetannya tersebut.

Namun di balik itu semua gue menyimpan optimisme tinggi bahwa kami bisa bersama. Kita bagaikan pinang dibelah dua, kita mempunyai kesukaan yang sama dan hobi yang sama loh, any suka banget dengan nasi goreng, iya gue juga suka asal gratis. any rajin bikin PR dirumah, iya gue juga rajin bikin PR tapi di rumah any. any hobinya membaca novel, iya lagi-lagi gue juga suka baca novel pinjem punya any. any suka dengan cowok ganteng dan romantis, Iya.. gue juga suka. *eh, homo?* *gak-gak yang terakhir di cancel aja*

Bersambung ke - cinta monyet si monyet return
Powered by Telkomsel BlackBerry®

separador

0 coment:

Posting Komentar

Followers