Diberdayakan oleh Blogger.

Clock

About Me

Foto Saya
Reyhan Sofyan
Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Mulawarman yang sedang berusaha lulus kuliah. Hobi : selalu lapar. Cita2 : selalu kenyang.
Lihat profil lengkapku

Sabtu, 26 Januari 2013

Ini jangan dibaca

Berawal dari kejadian pagi ini yang mungkin akan bisa menjadi inspirasi kalian dan juga mampu mengubah dunia..

Jadi kemarin mlm itu gue lembur buat ngelanjutin naskah gue mumpung liburan, dan kalau lagi begadang tentunya ada satu hal yang gak boleh ketinggalan, kopi. nah entah kenapa kemarin malam itu segelas aja terasa kurang, 2 gelas masih ngantuk. Akhirnya gue bikin satu galon. Gak kurang, gak lebih. Sialnya, ngantuknya gak ilang malah ginjal gue rasanya mau lepas.

Gak sampai 0.00002 detik sukses lah gue tertidur (keracunan) dengan mulut berbusa rasa cappucino, syukurnya gue masih ditakdirkan bangun di pagi harinya dengan kerjaan gue yang belom kelar. Damn. Dan dengan anggunnya gue menyeret pantat seksi gue ke kamar mandi buat menjalankan ritual wajib, memberi sesembahan kepada dewi jamban. Entah kenapa jamban ini jadi tempat favorit gue buat nyari inspirasi, buat merenung, introspeksi diri, buat mencari makna hidup ini. Syahdu aja jongkok sambil ditemenin suara plung plung gitu.

"Pipis dulu ah.." Pikir gue. Emang gitu, kalau ritual pagi itu harus diawali dengan pipis. Katanya sih itu hasil dari proses detoksifikasi yang terjadi waktu malamnya. Intinya, walaupun kedengerannya jorok tapi yang gue lakuin itu sehat lho.

Nah waktu gue pipis itu kecium lah aroma kopi tadi malam. Artinya tubuh gue berhasil membuang kelebihan kopi yang ada di badan gue, gue seneng banget dong yaa badan gue sehat sehat aja. Cuman yang namanya jamban itu punya aura misterius yang bisa membangkitkan potensi otak, atau guenya yang masih ngelindur, tiba tiba gue dapet ide yang cemerlang banget.

Jadi gini, kalian tau kopi luwak kan? kopi luwak itu kopi legendaris yang katanya enak banget. Proses pengambilan biji kopinya diambil dari sisa buah kopi yang dimakan luwak. katanya lagi, proses fermentasi dari perut si luwak itulah yang bikin kopinya enak, belum lagi buah kopinya merupakan buah pilihan karena secara alami luwak akan memilih kopi yang benar-benar matang. dan harga kopi luwak itu mahal banget.

Intinya kopi luwak itu diambil dari eeknya luwak, dan harganya mahal.

Gue punya produk yang lebih bagus dari itu. Pipis gue. Logikanya kalau gue minum kopi luwak malamnya terus paginya gue pipis seadanya, pipis gue itu udah melalui 2 tahap fermentasi-filtrasi. Pastinya enaknya bakalan dobel, dengan kualitas produk kayak gitu gue bisa jualan dengan harga yang lebih mahal dari kopi luwak biasa, dan yang perlu gue lakuin cuman pipis. JENIUS!!

Sebelum idenya ilang, dan momentum evolusi di bidang pangan ini mulai hilang, gue harus merealisasikan ide yang gue punya ini. Langkah pertama yang gue ambil adalah evaluasi ide terlebih dulu. istilahnya penyempurnaan ide gitu deh. Gue langsung ambil handuk, terus gue samperin mama yang lagi nyiapin sarapan di ruang makan.

"Mom, mau coba minum pipisku gak?" gue bilang dengan antusias.

Mama gue diem, dia ngelirik menyelidik. Gue bisa liat ekspresi mukanya mempertanyakan kesehatan mental anaknya. Gue gak peduli, toh dulu Galileo Galilei juga dianggap gila oleh pihak gereja karena ide-idenya yang cemerlang yang belum bisa diterima oleh masyarakat pada saat itu.  Dan gue ungkapkan lah ide-ide gue tadi, analisa gue juga, lengkap lah pokoknya.

"…kopi luwak itu mom, bla.. bla.."

"…eek luwak aja bisa bla.. bla.."

"…pipis aku harum bla bla.."

Mama gue masih diem untuk beberapa saat, kemudian gue di usir dari rumah.
"rehan kamu sarapan di luar aja sana hus.. hus.."

Ah mama udah tua sih ya, gak tau inovasi bisnis yang bener itu kayak gimana. Padahal gue udah membayangkan jadi milyuner yang punya ratusan ribu anak buah yang kerjaannya cuma pipis aja tiap pagi.


Sekian dulu yah ide jenius gue. Entar kalau ada gue bakal share lagi. And gak perlu heran kalau beberapa tahun lagi nama gue udah jadi salah satu produsen produk kopi.

*saltosaltosalto*
Powered by Telkomsel BlackBerry®

separador

0 coment:

Posting Komentar

Followers